Jumat, 28 Oktober 2011

Rendra dalam 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

saya anggap pembaca sudah pernah nonton, atau tahu sekilas tentang film ini soalnya saya mau nge-review sekilas2 aja, yg saya anggap menarik.

Sekilas info tentang Rosid, Delia dan Nabila

Rosid yang Muslim menjalin hubungan (suka sama suka) dengan Delia yang Nasrani. Dengan perbedaan agama ini tentulah orang tua mereka menentang hubungan mereka. Lalu kemudian orang tua Rosid menjodohkan Rosid dengan Nabila, wanita Muslim yang memang menyukai Rosid.



nah, jadinya cinta segitiga kan sodara2? kayak filmnya Rhoma Irama, cinta segitiga juga antara Rhoma-Rika-Dandy. Tapi tenang bro, ini film beda, karena mengangkat cerita cinta segitiga yang beda agama, makanya judulnya 3 hati 2 Dunia 1 Cinta. Bgmn kah ending nya? Dalam cerita ini, Delia sendiri sering bertanya tentang kejelasan hubungan mereka berdua, tapi Rosid hanya bisa menjawab "Kita lihat aja nanti"

Puisi-Puisi Rendra

Ada 3 puisi WS Rendra yang ditempatkan dalam film ini, awal tengah akhir.

Pertama,
Rosid yang sedang di atas panggung pertunjukan seni membacakan puisi Rendra yang berjudul " Ku Panggil Namamu", tidak semua hanya pada bait :

Angin pemberontakan
menyerang langit dan bumi.

Dan dua belas ekor serigala

muncul dari masa silam

merobek-robek hatiku yang celaka.


Berulang kali kupanggil namamu
Di manakah engkau, wanitaku?

Apakah engkau juga menjadi masa silamku?

Kupanggil namamu.

Kupanggil namamu..


Setelah itu hanya ada 2 orang yang bertepuk tangan, Delia dan Nabila, yang lain berteriak "huuu....." lalu kemudian MC mengambil alih " bete? bete? baiklah, untuk menghangatkan suasana, ini dia Miss Band !!!", lalu kemudian penonton bersorak. Mungkin adegan tersebut memang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Saat ini, puisi bukan lagi budaya yang populer di kalangan anak muda. Jika Delia dan Nabila tidak mencintai Rosid, apakah mereka tetap bertepuk tangan usai Rosid membacakan puisi?

Kedua,
Ketika Rosid sedang bercengkrama dengan ibunya, lalu si ibu meminta Rosid untuk membacakan puisi bagi si ibu, kemudian Rosid pun membacakan puisi rendra yang berjudul "Untuk Mamaku Tercinta"

Mama yang tercinta
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang bagai kau
Sederhana dalam tingkah dan bicara
Serta sangat menyayangiku

Mama
Burung dara jantan nakal yang sejak dulu kau pelihara
Kini terbang dan menemui jodohnya

Mama
Aku telah menemukan jodohku
Janganlah engkau cemburu
Hendaklah hatimu yang baik itu mengerti
Pada waktunya
Aku mesti kau lepas pergi

Setelah itu si ibupun menangis terharu.

Ketiga,
Diakhir cerita, lagi2 di atas pangung seni, Rosid membacakan puisi Rendra yang berjudul "Kangen" dihadapan keluarganya, Delia dan keluarganya, dan Nabila. Tidak semua bait dibacakan, hanya pada bait :

Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takkan mengerti segala lukaku
Karena cinta telah sembunyikan pisaunya

Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku


Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api ...


Lalu semua penonton bertepuk tangan. Ini, yang aneh, kenapa semua penonton bertepuk tangan? apa yang merubah penonton yang pada pembacaan puisi yang pertama tidak mau bertepuk tangan? tidak ada penjelasan tentang ini. Tak apa, ini kan Film cinta, penjelasan tentang jalan cerita cinta Rosid-Delia-Nabila tentu lebih penting.

Dan Endingnya...
Bagi saya, film ini memberikan ending yang cukup adil. Disini kita membicarakan kisah cinta Rosid dan Delia, sedangkan Nabila kita kesampingkan dulu. Karena memang cerita ini lebih banyak membahas tentang Rosid dan Delia, Muslim dan Nasrani.

Diantara mereka tidak ada yang berpindah agama, adil bukan? Rosid tetap Muslim dan Delia tetap Nasrani, dan inilah dialog terakhir antara Rosid dan Delia :

Delia : "sid, malam ini kan kita janji buat ambil keputusan, kamu dah tau jawabannya belum?"
Rosid: "Kamu?"
Delia : "Jujur ampe sekarang juga aku belum tau sid.."
Rosid: "kita memang tidak pernah punya jawaban pasti, karena setiap orang berbeda pendapat… dan juga keyakinan"
Delia : "Jadi....."
Rosid: "jd ya.., kita harus berani ambil keputusan walaupun kita gak punya jawaban yang pasti, atau kita akhiri, dua-duanya memang ga ada yang jelas buat kita"
Delia : "Sebenarnya kita masih bisa terus sama-sama ya....., tapi pasti banyak yang terluka, buat apa kita bahagia kalo banyak yang nangis, kamu ingat ga kamu pernah bilang, jodoh itu tuhan yang atur tapi kita ga akan tau sampai kita hidup dgn seseorang itu"
Rosid: "kita lihat aja nanti"
Delia : "hhahha.., sekarang aku setuju sid, dengan kalimat, 'kita liat aja nanti'.......tapi sid, kita bakal ketemu lagi kan? …...... mungkin nanti di surga.
Rosid&Delia : "Kita liat aja nanti...."
Lalu mereka berdua menari Samin bersama diatas panggung.




pesan terakhir yang tertulis dalam film ini :
“ketiganya hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing…
Nasib Cinta, memang, siapa yang tahu…."

Sejak saat itu baru saya sadar kalau saya mencintai sosok Delia, hahahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar